Monday, February 27, 2012

Tas Cantik Bisa Buat Charger Ponsel

Tak perlu repot mencari colokan listrik saat baterai ponsel mulai sekarat. VIVAnews - Tas tumbuh menjadi bagian gaya hidup. Tak sekadar menawarkan fungsi sebagai wadah penyimpanan barang saat bepergian, tas juga berperan sebagai penunjang penampilan. Inovasi yang berkembang pun memunculkan bentuk tas multifungsi.

Seperti white tote bag rancangan Richard Nicoll, yang memadukan tiga fungsi tas dalam satu produk: wadah penyimpan barang, aksesori tubuh, dan sumber energi isi ulang baterai telepon selular (charger).

Nicoll menciptakan desain modern klasik dengan menempatkan kantong tersembunyi sebagai penyimpanan charger internal atau perangkat energi listrik cadangan untuk mengisi baterai telepon seluler.

Charger
internal itu bisa menyimpan energi cadangan hingga dua hari. Asal sebelum bepergian, perangkat internal tersebut telah disambungkan ke colokan listrik di luar tas dengan kabel. Colokkan kabel sampai kapasitas penyimpanan daya cadangan menunjukkan sensor penuh.

Dengan kapasitas penyimpanan energi yang cukup lama, charger di dalam tas itu cukup untuk mengisi ulang baterai Blackberry, iPhone, Android, di mana saja, kapan saja. Maklum, perangkat smartphone cenderung cepat mati dengan intensitas penggunaan tinggi.

Dan selama ini, banyak orang kebingungan saat ponsel tiba-tiba mati karena daya baterai melemah. Sementara mencari colokan listrik untuk charger saat bepergian kadang bukan perkara mudah. Sangat merepotkan dan membatasi ruang gerak karena harus ditunggui sampai baterai terisi kembali.

"Kantong charger internal ini sangat relevan karena di tengah kebutuhan wanita karier di zaman modern ini," katanya.

Tak hanya menempatkan charger internal, Nicoll juga melengkapi tas tersebut dengan sensor di bagian luar yang akan menyala jika ada panggilan telepon masuk.

Tas inovatif yang diperkenalkan di London Fashion Week ini rencananya mulai dipasarkan untuk umum akhir musim semi ini seharga £295 atau sekitar Rp4,2 juta. "Kami ingin menciptakan produk kolaboratif yang menggabungkan fashion dan teknologi," kata Nicoll, kepada Time.

0 comments:

Post a Comment