Meski baru resmi masuk Indonesia 2009 lalu, saat ini sudah lebih dari 40 gerai menyebar.
PT Modern Putra Indonesia, pemegang lisensi peritel asal Amerika Serikat ini mengaku tidak pernah beriklan di televisi, media elektronik, maupun media cetak. Namun merek 7-Eleven yang kini dimiliki oleh peritel Jepang, Seven & I Holdings Co, sudah tak asing lagi.
Apa resepnya? Presiden Direktur PT Modern Putra Indonesia, Henri Honoris, ketika berbincang dengan VIVAnews.com di Jakarta, mengatakan bahwa perusahaan hanya memanfaatkan media sosial, seperti Facebook dan Twitter untuk promosi.
"Kami mempunyai lebih dari 42 ribu follower dan juga lebih dari delapan ribu fans di Facebook yang bisa kami ajak komunikasi dengan baik," katanya. "Kami bisa meminta input dari mereka sehingga bisa memberi pelayanan terbaik bagi mereka."
Anak muda ibu kota, kata Henri, sangat familiar dengan social networking seperti Facebook, Twitter, MySpace, maupun media sosial lainnya. "Namanya di Jakarta, orang sukanya main BlackBerry Messanger (BBM), SMS, FB, dan Twitter," katanya lagi.
Henri menegaskan, selain melalui media sosial, cara satu-satunya untuk memperkenalkan 7-Eeleven adalah melalui outlet. "Outlet-nya kami buat baik, bersih, terang, friendly costumer, dan produk-produknya bagus," ungkapnya.
Produk yang ditawarkan adalah produk-produk yang diminati masyarakat Jakarta, seperti Slurpee, Gulp, Big Gulp, Big Bite, Hot Dog, Rice Bowl, Katsu, Spaghetti, Fetuccini, dan bakery yang merupakan makanan siap saji.
"Harganya terjangkau, fresh, segar, dan tersedia setiap saat. Jadi memang kami hanya fokus melayani pelanggan, dan pelanggan membicarakan dari mulut ke mulut," urainya lagi lebih lanjut.
Sebagai informasi, pada laporan keuangan 2010, penjualan PT Modern Internasional Tbk, induk perusahaan PT Modern Putra Indonesia yang dulunya pemegang merek Fuji Film, mencapai Rp733 miliar. Sepuluh persen di antaranya berasal dari gerai 7-Eleven. Pada akhir 2010, jumlah outlet mencapai 21 outlet dan saat ini sudah mencapai 41 outlet.
0 comments:
Post a Comment