KEBAKARAN KM KIRANA IX
Ternyata Dipicu Korsleting Lampu Kapal
Sabtu 1 Oktober 2011
SURABAYA (Suara Karya): Musibah kebakaran di kapal motor (KM) Kirana IX, yang memicu kepanikan sehingga 8 penumpang tewas, ternyata akibat hubungan pendek arus listrik atau korsleting lampu dek kapal. Percikan api di lantai dasar itu kemudian mengenai kardus dan sejumlah barang mudah terbakar di dek dan truk, yang akhirnya memicu asap tebal hingga membuat panik ratusan penumpang di lantai 2 dan 3. Menurut Wakapolda Jatim Brigjen Pol Edi Sumantri, hasil pemeriksaan tim laboratorium Polda Jatim itu juga mengindikasikan tak adanya unsur kesengajaan dalam musibah itu. "Penyebabnya karena korsleting listrik dari kabel lampu kapal," ujar Edi di Mapolda Jatim, Jumat (30/9). Seperti diberitakan, kebakaran di lantai dasar kapal memicu kepanikan luar biasa pada ratusan penumpang yang berada di bagian atas. Mereka berebut keluar dari kapal. Imbasnya, 8 orang tewas, 1 orang hilang di laut, dan puluhan lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit. Menurutnya, untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya korsleting listrik pada kapal buatan Jepang tahun 1992 itu, dibutuhkan keterlibatan ahli seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sementara hasil pemeriksaan pada kedua awak truk Fuso B-9231-TDP, yakni sopir Faris Anwar (38) dan kernet Aris Dian Permana (19), dipastikan keduanya tidak mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Sebelumnya, banyak kalangan meyakini musibah itu dipicu oleh kebakaran di bagian kabin truk itu. Padahal, saat kejadian mesin truk sudah dimatikan dan kedua awak kendaraan pengangkut bawang bombai itu juga sudah berada di ruangan lain. Hasil sementara penyelidikan juga tidak menemukan titik api di ruang kabin truk ekspedisi milik PT Pitmas Nuansa Persada (PNP) Jakarta tersebut. Sementara seluruh instrumen truk, seperti kabel, lampu, dan mesin truk, ternyata juga masih normal. Bahkan, dalam pemeriksaan bagian dalam truk diketahui, kondisi dua unit accu di bawah jok kabin juga masih aktif, termasuk busa jok yang tetap utuh, tak terbakar. Demikian pula dengan muatan yang diangkut truk dan barang bawaan di dalam kabin, terlihat masih utuh. Sebaliknya, plafon kapal justru terlihat meleleh seperti terkena api. Lelehan itu menimpa kardus yang diduga sebelumnya berisi parfum. Kardus yang ternyata berisi kaleng lem kaca itu kondisinya juga masih utuh dan hanya gosong di bagian atasnya. Sebaliknya, di bagian pipa instalasi kapal di bagian car deck, justru ditemukan jelaga membentuk lingkaran seperti bekas terbakar. (Andira) |
0 comments:
Post a Comment