Keunggulan Teknologi Daihatsu Xenia 1.000 cc dan 1.300 cc
Xenia 1.000 cc, mengaplikasikan engine DOHC 3 silinder dengan tipikal long stroke (bore x stroke = 72 x 81). Tipe ini, kata Embay, cocok untuk kendaraan yang digunakan untuk membawa beban berat. Keunggulan long stroke dengan output torsi yang besar, dan didukung oleh teknologi multi valve menjadikan mesin 1.000 cc ini bertenaga dan responsif, ujarnya.
Pada sistem DLI (Distributorless Ignition), dengan penempatan igniter di setiap busi, sangat mendukung proses pembakaran yang sempurna. Sistem DLI ini digunakan Pada Xenia 1.000 CC. Selain itu, pengaplikasian teknologi EFI makin melengkapi kesempurnaan mesin EJ-DE ini, sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan BBM dan pelepasan gas buang menjadi ramah lingkungan. Mesin EJ-DE didesain khusus untuk mengantisipasi efek dari terputusnya timing belt. Dengan mesin EJ-DE, timing belt yang terputus, tidak akan merusak konstruksi mesin.
Sementara Xenia 1.300 cc berbasic 4 silinder dengan multi valve. Sebagaimana varian 1.000 cc, Xenia berkapasitas 1.300 cc ini juga mengaplikasikan DLI serta EFI sehingga mampu menghasilkanpower yang besar walaupun berkapasitas silinder kecil.
Engine type EJ-DE dan type K3-DE juga digunakan pada Daihatsu YRV. Tak salah bila mobil ini sangat menunjang bagi pengguna yang berjiwa muda dan dinamis. Pilihan Propeller di Xenia (1.000 cc dan 1.300 cc) mengaplikasikan center bearing, sehingga getaran akibat transfer tenaga teredam dengan baik.
Berbasis penggerak roda belakang, diaplikasikan differential dengan final gear ratio 5,571 untuk 1.000 cc, sebagai rancangan kendaraan minibus dengan daya tarik yang kuat, dan final gear ratio5,125 untuk yang 1.300 cc.
0 comments:
Post a Comment